Filosofi Pendidikan Indonesia
Nama : Ayatun Nisak
Bidang studi : PPG PGSD
Tugas : T 1.1 Mulai Dari Diri (filosofi pendidikan indonesia)
Refleksi |
Respon |
1. Pengalaman apa yang membuat Anda
menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan
motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu) |
Pengalaman saya
yang membuat rindu bersekolah yaitu pada saat saya kelas 5 SD. Ada salah satu
guru favorit saya Pak Tri, beliau selalu punya cara unik untuk membuat
pelajaran jadi seru. Pada waktu itu, beliau membawa kami pada sebuah
petualangan menulis cerita pendek. Beliau memulai pelajaran dengan memutar
video pendek yang sangat inspiratif tentang seorang anak desa yang punya
mimpi besar. Setelah menonton video, kami diajak berdiskusi tentang apa yang
menginspirasi dari cerita tersebut. Suasana kelas saat itu sangat menarik dan
seru, semua teman-teman saya antusias berbagi pendapatnya. Setelah selesai
berdiskusi pak Tri membagi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok mendapat
tugas untuk membuat cerita pendek dengan tema yang berhubungan dengan mimpi
dan harapan. Saya dan teman satu kelompok saya sangat bersemangat mengerjakan
tugas ini. Salah satu teman kelompokku bahkan sampai membawa kamus untuk
mencari kata-kata yang tepat. Saat presentasi, setiap kelompok menampilkan
cerita mereka dengan sangat kreatif. Ada yang membuat video pendek, ada yang
membuat komik, dan ada juga yang bermain drama. Aku merasa sangat senang dan
puas, Selain itu saya juga mendapatkan pengetahuan baru tentang menulis
cerita pendek. |
|
Peristiwa yang
membuat saya merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar adalah
ketika saya duduk di kelas 1 SMP. Saya
terpilih untuk mewakili madrasah saya dalam lomba debat. Pada saat awal pembukaan
saya merasa gugup dan tidak percaya diri, bahkan sampai saya gemetar
badannya, muncul keringat dingin. Kemungkinan guru pendamping saya mengetahui
kondisi saya, saya diberikan penguatan dan ditenangkan. Dengan modal latihan
saya yang tekun dan dukungan dari guru beserta teman-teman, saya berhasil
menyelesaikan permasalahan dalam diri saya. Walapun pada saat itu lomba debat
tidak dapat saya menangkan, akan tetapi guru saya tidak memarahi saya dan
teman saya, malah memberikan nasihat yang baik buat kami. Dari pengalaman ini
meningkatkan rasa percaya diri saya dan membuat saya lebih berani untuk
berbicara di depan umum. |
|
Tentu saya
mempunyai guru idola, guru idola saya sewaktu duduk dibangku SMA yaitu guru
biologi saya bernama Bu Munjinah. Beliau adalah orang yang ramah, selalu
membimbing dan mendengarkan semua siswa dan tidak condong ke salah satu
siswa. Yang paling membuat saya mengidolakan beliau sampai saya memutuskan
mengambil kuliah dengan jurusan pendidikan biologi karena cara beliau
mengajar dikelas. Beliau selalu mempunyai cara yang baru dan bervariasi dalam
menyampaikan materi mata pelajaran sehingga kami sekelas selalu antusias dan
selalu menunggu waktu pelajaran dengan beliau. setiap pertemuanpun
bermacam-macam model pembelajaran, terkadang proyek, konservasi mini,
eksplorasi, kujungan lapangan dan permainan peran. Jadi kami selalu
menantikan apa yang akan beliau ajarkan kepada kami, karena dikelas yang
beliau ajarkan suasanya sangat hidup. |
|
Sejak kecil, saya
selalu menyukai pelajaran IPA. Dulu, saat SD, saya merasa senang sekali
ketika berhasil menyelesaikan observasi dan proyek mini yang diberikan oleh
guru. Rasa puas itu membuat saya semakin tertantang untuk menambah pemahaman
tentang materi yang lebih sulit. Saat SMA, saya mulai mendalami konsep-konsep
abstrak dalam IPA, seperti kumpulan konsep, prinsip hukum, dan teori tentang
fenomena alam yang selalu disusun secara sistematis berdasarkan hasil
percobaan dan pengamatan. Awalnya, saya merasa kesulitan, tapi dengan bantuan
guru dan teman-teman, saya berhasil memahaminya. Proses belajar ini tidak
hanya melatih kemampuan kognitif saya, seperti berpikir logis dan analisis,
tetapi juga melatih kesabaran dan ketekunan. Ketika kuliah di jurusan Biologi,
tantangannya semakin besar. Saya harus mempelajari teori-teori yang lebih
kompleks dan menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan waktu yang lama. Ada
kalanya saya merasa ingin menyerah, tetapi saya ingin tahu lebih banyak
tentang dunia IPA dan bagaimana konsep-konsep IPA dapat diaplikasikan dalam
kehidupan nyata. Selama kuliah, saya juga aktif mengikuti berbagai kegiatan
akademik, seperti seminar, dan workshop tentang ilmu pengetahuan alam
terutama fokus pada ilmu biologi. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menambah
pengetahuan saya, tetapi juga memperluas jaringan pertemanan. Saya bertemu
dengan banyak orang yang memiliki minat yang sama dengan saya, sehingga saya merasa
tidak sendiri dalam menjalani perjalanan belajar ini. |
|
Saya memilih
menjadi guru karena banyak faktor yang mendukung saya, salah satunya yaitu keluarga
besar dari ayah kebanyakan adalah seorang pendidik yang dimana selalu memberi
nasihat dan selalu mengarahkan saya untuk menjadi seorang guru, dan menurut
saya menjadi seorang guru adalah salah satu cara saya menjadi bermanfaat
untuk orang lain yaitu dengan membagikan ilmu yang saya punya kepada peserta
didik, menjadi seorang guru dapat menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat
saya. Disisi lain saya juga menempuh kuliah di kampus Pendidikan yang dimana
saat di bangku perkuliahan diajarkan cara menjadi guru yang profesional dan
juga teknik-teknik serta metode pembelajaran yang efektif, di samping itu,
saat ini kesejahteraan guru sudah dipertimbangkan oleh pemerintah, hal itu
menjadi poin plus buat saya untuk memantapkan diri terjun untuk menjadi
seorang guru. Untuk menjadi guru yang berpihak pada peserta didik saya harus
mengutamakan kebutuhan, kepentingan,
dan kesejahteraan siswa dalam proses pembelajaran. Ada beberapa langkah yang
bisa saya ambil untuk mencapai tujuan tersebut: § Memahami karakter setiap peserta didik dan
selalu dengarkan dengan aktif setiap ide yang mereka ungkapkan § Menciptakan lingkungan belajar yang
positif dengan membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa maupun
siswa dengan siswa. Selalu menghargai satu sama lainnya. Selalu menanamkan
fokus pada proses bukan hasil akhir § Memfasilitasi pembelajaran dengan baik,
menggunakan pembelajaran yang fleksibel dan model yang kreatif dan
bervariasi. § Mengikutsertakan siswa untuk
berkontribusi dalam segala aspek pembelajaran § Memberikan umpan balik yang positif dan
membangun tingkat pemahaman peserta didik tanpa menjatuhkan satu sama lain. |
Comments
Post a Comment